Selasa, 28 Januari 2020

ANTARA JARAK DAN WAKTU
Karya: Ega kambunawati

Senin, 20 Januari 2020…
Assalamualaikum wr.wb
Cuaca seperti, Pada pagi hari yang cerah dengan hembusan nafas yang masih menghirup udara yang segar di pagi hari dan cahaya matahari mulai merambah masuk melalui tirai dan cela-cela jendela, telah nampak sinarnya yang perlahan-lahan semakin tinggi menjulag ke langit…
Awal dan waktu yang di nanti-nanti telah tiba yakni PLP (Praktik Lapangan Persekolahan) 01 Gorontalo, tepatnya hari senin, 20 januari 2020. Kami mengawali keberangkatan kami di Mesjid Agung Baiturrahman Limboto, kami sebagai peserta PLP berkumpul dan akan bersama-sama menuju ketempat yang dituju dengan kendaran roda empat yakni Bis, yang berjumlah 4 Bis, aku mendapatkan bis ke dua looh, bis kedua dengan jumlah orang 27 orang, sebelum berangkat kami tidk lupa mengawali perjalanan kami dengan mengucapkan Bismillah serta berdoa terlebih dahulu, agar perjalanan kami selamat sampai tujuan dan menikmati perjalanan kami.
Perjalanan kami dimulai, dengan keluar dari pintu kanan masjid dibawah menara yg indah, dengan melewati banyaknya rumah dan kendaraan yang ada dijalan,,,tapi tidak kalah seru lagi di dalam bis kami dengan alunan musik, dan bersundau-gurau bersama teman-teman, itulah keseruhan kami selama perjalanan berlangsung, tidak lama kemudian waktu berjalan dengan cepat, detik, menit, hingga jam. kami mampir di Kantor Bupati Gorontalo Utara, kami disambut hangat dengan seluruh staf yang ada di Kantor Bupati Gorontalo Utara, bahkan kami juga disambut hangat oleh Bapak Thoriq Modanggu. Senangnya lagi kami mengadakan pelepasan langsung di Kantor Bupati Gorontalo Utara, Beliau juga salah satu alumni IAIN SULTAN AMAI GORONTALO dan Beliau yang akan mengadakan pelepasan langsung untuk PLP 01 Gorontalo karena Beliau sangat mengapresiasi kegiatan PLP( Praktik Lapangan Persekolahan), yang awlnya kami adalah seorang yang di didik hingga menjadi seorang pendidik.
Sambutan dan pelepasan yang sangat meriah, tidak lupa juga Ketua Jurusan PAI yakni Bapak Dr. Razak H. Umar, M.Pd menyerahkan cendra mata dan kaus PLP untuk kenang-kenangan. Setelah itu kami foto bersama dengan senyuman menghadap kamera. Setelah itu kami berpamitan dan berjabatangan dengan Bapak Bupati dan seluruh staf.  Kemudian kami melanjutkan perjalanan, karena perjalanan yang kami tempuh membutuhkan waktu yang cukup banyak. Dengan kata Bismillah bis berjalan dengan perlahan-lahan, lagi-lagi kami tidak ketinggalan oleh musik mulailah keseruan kami. Perjalanan kami di manjakan oleh mata, yang sekitarnya pegunungan dan lembah yang masih asri dengan udara yang masih sejuk dengan jalan yang penuh liku-liku itu tantangan buat kami, tetapi bukan kendala buat kami karena kami menikmati panjangnya perjalanan dan waktu yang terus berputar. Dengan perjalanan yang panjang dan lagi-lagi kami di manjakan oleh mata dengan hamparan pasir putih tepat kami bejalan begitu indah ciptaan Tuhan yang sesungguhnya, gunung,lembah serta pantai monano dengan terdapat pulau yang indah ketika terlihat oleh mata. Tuhan biarkan kami menikmati yang nikmat engkau berikan ini, walaupun cuaca yang panas namun bakterai payung didalam bis berjalan. Beberapa jam telah berlalu sekitar jam 11:30 kami tiba di Rumah makan untuk makan siang karena perut kami yang sudah keroncongan dan kami juga beristirahat sejenak sekaligus menunggu waktu sholat zhuhur. Setelah ISOMA kamipun melanjutkan perjalan kami sekitar 4 jam lagi kami sampai masih lamaa bukan!,hmm. Kali ini jalan yang kami lewati lebih ekstrim dari jalan sebelumnya dikarenakan tanjakan dan turunan yang terjal yang disampingnya adalah jurang yang cukup curam,,.oiya ada temanku namanya ilham dia bialng “saya tidak mau mati sia-sia katanya’’.haha kami semua tertawa. Trus aku bilang hidup dan mati itu urusan Tuhan. Lanjut lagi keseruan kami di dalam bis, sepertinnya aku mulai pusing karna jalanya yang penuh liku-liku membuat perutku ikut bergoyang dan aku bergegas tidur agar tidak mabuk, nyenyaknya tidur di dalam bis dengan di fasilitasi ase dan tempat duduk yang nyaman, akupun tidur pulas sampai-sampai aku ketinggalan untuk melihat keindahan yang ada disekitar selama perjalanan, karna tidurku yang sangat pulas. Tiba-tiba temanku membangunkan aku, ega, ega kita sudah sampai di limbato dimana Desa yang akan kami tinggali selama PLP berlangsung.
Akhirnya dengan melewati jarak tempuh yang jauh dan membutuhkan waktu yang banyak dan mengurasnya tenaga kami akhirnya kami tiba di tempat tujuan kami yakni Desa Limbato, Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo utara pada pukul 05:00. Tepatnya kami berkumpul di Kantor Desa Limbato sudah ada Bapak Kepala Desa dan para aparat Desa, yang menanti- nanti kedatangan kami, kami langsung disambut dengan hangat terutama masyarakat Desa yang ramah-ramah. Selanjutnya acara penyambutan yang di awali dengan Bapak Kepala Desa dan tidak lupa pula Ketua Jurusan PAI. Setelah itu kami diarahkan untuk bagaimana tempat tinggal yang sudah di bagi perumah dengan beberapa orang khususnya perempuan, kalau untuk laki-laki mereka tidur di masjid dan ada juga di sekolah serta di kantor desa. Aku dan teman serumah denganku kami mendapat rumah ke delapan, rumahya yang besar dan sangat nyaman, kami terdiri dari: Ega itu namaku, Tatin,Lina,ka Ewi, Faradisa, Mila dan Annisa kami berjumlah 7 orang. Sebelum itu kami disambut hangat looh dengan tuan rumah yang akan kami tempati selama 4 hari kedepan, namanya ibu Nunung dia adalah seorang guru Teka, orangnya baik dan ramah, beliau mempunyai 2 orang anak laki-laki yang masih sekolah di bangku Teka dan SD. Ingin rasanya aku berbaring di atas kasur yang empuk karena lelahnya perjalanan yang sangat menguras tenaga. Setelah itu kami menuju kamar masing-masing untuk beristirahat. Aku dan ka Ewi sekamar kami cuman berdua mendapatkan kamar yang begitu nyaman, dengan kamar mandi di dalam. Terlelap sudah diriku hingga menjelang magrib pun tiba, akupun bangun dan segera mengambil air wudu ketika azan telah berkumandang, setelah itu aku bergegas menuju ke masjid dan beruntungnya lagi didepan rumah kami adalah masjid, sehingga aku tidak jauh-jauh lagi untuk ke masjid karna sudah ada didepan rumah. Kulangkahkan kakiku menuju masjid dan ternyata hanya aku dan anak-anak Desa limbato yang sholat di masjid khususnya perempuan, aku pikir teman-temanku yang perempuan ada yang sholat berjamaah di masjid, mungkin aku pikir dengan jarak rumah merekapun lumayan jauh sih,,,tapi tidak apalah aku tetap menjalankan rutinitas yang menjadi kewjiban setiap muslim. Setelah aku sholat inilah awal pertama kali aku harus bisa beradap tasi dengan lingkungan baru bahkan orang-orang yang baru juga. Aku penyempatkan berkenalan dengan anak-anak yang shoalat dimasjid rata- rata mereka masih kelas 5,6 dan 7. Kemuadian di benaku dan bibir yang ingin rasanya bertanya, dan akupun bertanya salah satu dari mereka” dek setelah sholat itu agendanya apa yaa??, mereka menjawab” mengaji ka”,trus ada guru ngajinya,mereka bilang dulu ada ka,tapi sekarang kami hanya mengaji sendiri- sendiri”, sangat disayangkan sekali bukan, mereka dengan semangatnya sholat berjamaah di masjid dan mengharapkan sosok seorang guru ngaji yang bisa membimbing mereka. Ku ingin rasanya mengajarkan mereka walaupun satu ayat. Setelah sholat magrib dan isya waktunya kami ISOMA.
Hari berikutnya, Selasa, 21 Januari 2020, Pagi yang cerah kulihat suasana sekitar Desa Limbato, yang teanang dan tentram, udranya yang masih asri dan terdengar suara air sungai yang mengalir. LIMBATO….Sebutan yang tepat untuk kampung kecil ini, kampung yang jauh dari Ibu Kota Provinsi, juga jauh dari kebisingan Negeri..itulah kampung limbato, banyak yang bilang Limbato adalah lembah, banyak pegunungan yang mengelilinginya bahkan gunung terbesar di limbato pun tak mau ketinggalan untuk membentenginya…dan satu kesatuan masyarakat limbato menjalin hubungan yang erat dan tidak ada perselisihan diantara mereka. Sangat bersyukur sekali bisa menjadi masyarakat limbato, yang mempunyai Desa yang tentram dan damai. Tepat pukul 07:30 kami berkumpul didepan kantor Desa untuk menunggu bis setelah sarapan pagi, bahwasanya hari ini adalah hari pertama kami melakukan observasi ke sekolah-sekolah, dengan mengucapkan bismillah diiringi dengan langkah demi langkah kami pun bergegas naik bis menuju sekolah yang akan kami observasi atau amati. Kebetulan kami kelompok 7 ditugaskan di sekolah MI MUHAMADIYAH TOLINGGULA, Sekolah yang penuh dengan keserhanaan karena fasilitas yang kurang memadai, dan ternyata bukan hanya MI, melainkan ada RA, dan MTS sekaligus pesantren. Dengan apa yang kami amati di sekolah MI, kami bertemu dengan salah satu guru yang baru selesai mengajar, dan kami meminta waktu untuk mewancarai guru tersebut. Beliau mengatakan MI masih sangat kekurangan guru dan siswa, guru MI hanya 5 orang termasuk kepala sekolah dan harus mmbagi waktunya dengan sebaik mungkin, kemudian jumlah siswa keseluruhan dari kelas 1-6 berjumlah 45 orang siswa. Tetapi mereka tidak patah semangat untuk belajar dan menuntut ilmu. Setelah kami melakukan observasi kami pun berpamitan untuk pulang dan tidak lupa untuk foto bersama guru dan siswa. Setelah itu kami bergegas pulang dengan naik bis dan alhamdulillah observasi hari ini berjalan dengan apa yang kami inginkan,,waktunya menuju vilaa haha,ingin rasanya cepat-cepat istirahat. Waktu sore pun tiba, aku, ka Ewi, Lian, dan Rahma tidak beberapa langkah kami berjalan, kami bertemu warga dan kami ditawari makan durian, alhamdulillah rezeki anak sholeh hehe. Durian lagi perut menjadi kenyang..warga nya pun ramah dan baik. Kami sangat berterima kasih setelah itu kami bergegas pulang untuk mandi,,,
Tidak terasa yaa sudah hari berikutnya Rabu, 22 Januari 2020 jam 08:45, kami berkunjung ke wisata papualangi hill, perjalanan kami sekitar 15 menit sampai ketempat tujuan, akhirnya kami pun sampai penuh dengan kegembiraan, dengan banyaknya kaki melangkah demi langkah dengan jalanya yang naik turun, menyebrangi sungai yang hanya 2 batang pohon kelapa yang menjadi jembatan untuk kami lewati, tidak terasa kaki ini melangkah sekitar 5 menit kami sampai deh di taman wisata papualangi, dan ada juga yang lebih ekstrim looh yaitu arum jeram, setelah sampai kami pun berkumpul karna kami disambut langsung oleh kepala desa limbato, serta penyerahan cendra mata diberikan kepada Bapak kepala desa limbato. Setelah itu kami foto bersama, dengan pemandangan hutan, serta pepohonan yang masih asri terdengar derasnya air sungai mengalir. Tidak terasa kami bersundau gurau waktu zuhur sudah tiba sekitar jam 12:40 kami pun balik dan bergegas untuk pulang setelah menikmati indahnya wisata papualangi, lagi dan lagi kami melewati jalan yang naik turun dengan kembali melawati jembatan 2 pohon kelapa yang melintang sebagai jembatan, waktunya naik bis dan bergegas pulang, setelah sampai sungguh perjalanan hari ini sangat melelahkan setelah itu kami isoma..
Tidak terasa ya kami sudah 4 hari 3 malam kami di desa limbato, masyarakat sekitar yang orangnya baik hati dan ramah” , ya waktu malam telah tiba magrib menjelang isya kami mengadakan perpisahan serta malam terakhir kami di limbato, dengan masyarakat limbato dan sekitarnya, selitar jam 20:15 aca pun dimulai bila ada pertemuan pasti ada perpisahan, ikatan silaturahmi antara kami dan masyarakat limbato sangat erat sekali. Sedih rasanya jika harus berpisah dengan waktu yang singkat. Jadi pengen tinggal lebih lama lagi disini, saya pribadi sudah terlanjur cinta kepada desa limbato. Is the best desa limbato walaupun terhalang oleh tidak adanya siknal kami tetap menjalin silaturahmi yang baik hingga berkelanjutan. Akhirnya di penghujung acara sekitar jam 22:21 alhamdulillah acara kami berjalan dengan lancar dan sukses. Tidak lupa kami pun foto bersama dan setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing waktunya istirahat untuk mengumpulkan tenaga untuk keesokan harinya karna besok adalah hari terakhir kami di limbato.
Hari terakhir Kamis, 23 Januari 2020, pagi hari yang cerah sekitar jam 08:45, kami peserta PLP berkumpul di depan kantor desa limbato untuk pelepasan selesainya seluruh rangkaian kegiatan selama kami berada di limbato, inilah hari-hari dimana rasanya tak ingin pulang atau takut mo pulang dalam bahasa gorontalo (Mamo hualingo), sudah terlalu nyaman di desa limbato, rindu dengan kebersamaan kami di limbato khususnya dengan masyarakat sekitar. Tetapi tugas kami sudah selesai, setelah itu kami naik bis dan bergegas pulang dan lagi-lagi kami melewati jalan yang penuh liku-liku dan pegunungan yang disertai dengan lembah kanan dan kiri, tetapi membuat perjalanan kami banyak mengisahkan kenangan, jalan demi jalan yang kami lewati akhirnya kami singgah untuk beristirahat sejenak di pantai monano, dengan pemandangan yang indah, hamparan pasir putih yang luas hingga pulau yang masih terjaga. Setelah beberapa menit kami menikmati indahnya pantai kami pun melanjutkan perjalanan sekitar jam 15:00 tepat menjelang sholat ashar kami tiba di limboto yang tidak jauh beda namanya dengan limbato, tepatnya ditaman budaya limboto, setelah itu kami pun bergegas pulang ke kos masing-masing.
Itulah Narasiku yang aku tulis sesuai apa yang aku lihat selama perjalanan kami, sungguh mengesankan bagiku hal yang baru yang aku dapatkan serta pelajaran baru yang dapat aku manfaatkan, bertemu kembali di cerita selanjutnya yaa…
THANK YOU

Selasa, 21 Mei 2019

PELANTIKAN HMJ

Pada tanggal 10 januari 2019 di IAIN SULTAN AMAI GORONTALO, DEKAN FITK melakukan prosesi pelantikan seluruh ORMAWA khususnya HMJ PAI dalam rangka untuk mempersiapkan generasi muda yang profesional, berkarakter dan modern diEramilenial. HMJ membentuk kepemimpinan melalui LKMD ( LATIHAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA DASAR) untuk menjadikan jiwa pemimpin yang berguna bagi diri Sendiri,Masyarakat, Bangsa dan Negara.